Sabtu, 02 September 2023

MacOS: Paste and Match Style Keyboard Shortcut

Command ⌘ + Shift ⇧ + V

Kalau kamu lagi copy-paste teks dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya, seringkali bikin bete ketika format dari teks yang kamu copy ikut terbawa ke dokumen yang dituju. Contohnya, kalo kamu copy teks dari email ke Word, atau sebaliknya, bisa bikin font-nya jadi berantakan dan butuh waktu ekstra buat ngebersihinnya. Ada yang tebel-tebelan, ada yang miring, ukuran fontnya juga bisa beda-beda. Bikin kesel, kan?

MacOS juga punya pilihan "Paste and Match Style" Dalam sebagian besar kasus, itulah yang sebenarnya saya ingin lakukan. Ini berbeda dari paste biasa karena mengikuti format dari teks yang akan Anda tempelkan ke dalam dokumen, bukan dari teks yang Anda copy.

Nah, secara standar, ada dua pilihan nih. Kamu bisa klik kanan di dokumen yang mau kamu tempelkan, trus pilih "Paste and Match Style" dari daftar yang muncul. Atau, kamu bisa gunain pintasan keyboard standar dengan ngetik Command ⌘ + Option + Shift + V atau seperti yang saya temukan kita dapat skip tombol option jadi hanya perlu tekan Command ⌘ + Shift ⇧ + V saja, tapi ini juga artinya kamu harus hafal kombinasi tombolnya dan punya jari yang tangkas buat ngetiknya.

Tapi ada pilihan ketiga, yaitu mengubah perilaku tempel bawaan, jadi mengubah Command ⌘ + V menjadi "Paste and Match Style". Nah, begini caranya:

Buka system preferences dan pilih Keyboard.


Pilih Tab Shortcuts diatas. Pilih App Shortcuts dari list menu di kiri. Klik tanda simbol + .


Set application/s. Dari Application drop-down menu, pilih All Applications (atau kamu dapat memilih individual application, like Mail, Word if you prefer).

Pada Menu Title field, ketik “Paste and Match Style”. Ketik sesuai namanya. Ini nggak minta kamu buat nyebutin nama sembarangan, tapi minta nama persis dari perintah menu yang sudah ada.

Di kolom "Keyboard Shortcut," tekan Command + V (atau shortcut keyboard apa pun yang kamu ingin pakai). Itu akan merekam shortcut baru. Command + V akan menggantikan perintah "paste" biasa. Kamu juga bisa menentukan shortcut keyboard yang berbeda jika kamu ingin punya opsi keduanya. Kemudian klik tombol Add.


Nanti akan muncul ditambahkan ke daftar pintasan yang tersedia.


Namun, sayangnya, ada beberapa situasi di mana ini mungkin tidak berfungsi seperti yang diharapkan. Jadi, pengalaman dengan shortcut ini bisa bervariasi. Jika kamu merasa ada yang aneh atau tidak berfungsi, kamu bisa menghapus shortcut tersebut dengan cara mengkliknya di daftar shortcut yang tersedia dan kemudian menekan tombol minus. Atau kamu bisa menggunakan pendekatan yang lebih spesifik dengan mengaturnya agar hanya berlaku ketika menggunakan aplikasi tertentu daripada berlaku secara global untuk semua aplikasi.










Jumat, 01 September 2023

Wordpress Elementor Server Error 500

Hari ini saat sedang edit website berbasis Wordpress dengan menggunakan editor Elementor, setelah selesai melakukan perubahan pada halaman dan menekan tombol Update, muncul tulisan "Server Error: (500 Error)"

Berikut Penjelasan dari website Elementor (https://elementor.com/help/500-error/):

Error 500 adalah kesalahan server, berasal dari lingkungan server situs web Anda, dan dapat disebabkan oleh beberapa alasan. Berikut adalah beberapa alasan yang paling umum:

  • Tidak cukup memori yang dialokasikan untuk situs web Anda - Elementor memerlukan minimum 128MB memori untuk berfungsi dengan baik (jika situs web Anda termasuk plugin lain, kami merekomendasikan 512MB). Mungkin memori yang dialokasikan untuk situs web Anda tidak cukup untuk mendukung kebutuhannya yang mengakibatkan Error 500.
  • Masalah plugin pihak ketiga - Jika Elementor bukan satu-satunya plugin yang Anda gunakan, Error 500 ini mungkin berasal dari masalah dengan plugin lain.
  • Kesalahan Fatal - Error 500 mungkin menjadi hasil dari kesalahan lain, yaitu kesalahan fatal. Kesalahan fatal berasal dari file PHP situs web Anda.

 Setelah saya ingat-ingat baru saja install Plugin cache Litespeed dan memang belum di settings dengan baik. maka saya coba deactivate dan kemudian reload halaman elementor yang sedang saya edit tadi, dan langsung berhasil di update.

Sebenarnya kalau di setting dengan benar mungkin tidak perlu di deactivate, yah saya akan coba setting Litespeed nya dan nanti akan saya update lagi di blog ini.